Pages

Minggu, 30 September 2012

salah minum obat

Tulisan kali ini diilhami oleh orang-orang sekitar gw, ngebahas soal yang paling universal didunia yaitu cinta.

gini ceritanya, gw dibesarkan oleh sebuah keluarga yang pragmatis, orang tua gw selalu berfikiran standar mengenai jalan hidup anaknya. Bagi mereka, anak-anaknya adalah alat untuk menunjukkan kalau mereka mampu menciptakan "manusia standar" yang setelah lahir bisa bicara, berjalan, berlari, sekolah, lulus, bekerja, menikah, punya anak dan melestarikan apa yang mereka anggap baik dan gw anggap standar tersebut.

Mereka lupa dengan yang namanya kegagalan, jatuh, ditolak dan kesedihan. 
Gw pernah bilang di blog gw yang terdahulu kalo gw selalu salut sama yang namanya "anak produk broken home", mereka yang bisa survive tanpa keluarga utuh, mereka yang bisa tetep bahagia tanpa orang-orang yang seharusnya membahagiakan mereka.

Cinta, mereka ga dapatkan cinta secara utuh dari keluarga. Mereka bisa dapatkan dari orang lain yang mau memberikannya dengan tulus. Karena terkadang mereka yang terikat dengan kita, hanya memberikan cinta atas dasar keterikatan tersebut.
Cinta juga yang jadi alasan gw nulis blog ini, kisah cinta gw emang ajaib, sedikit nakal dan seru layaknya FTV yang sering diulang-ulang di televisi.

Kali ini gw emang unik, setelah ngeliat banyak org disekitar gw yg gagal karena cinta. Bikin gw ga terlalu percaya lagi sama yang namanya ikatan. Bagi gw lebih penting membangun sebuah komitmen daripada sebuah ikatan yang akhirnya malah putus ditengah jalan. Kecewa, merasa tersakiti, itu makanan orang-orang yang mengaggungkan sebuah ikatan.

Tapi sayangnya kita hidup dijaman "harus serba keliatan", orang udah ga bisa penrcaya lagi sama yg namanya ketulusan. Orang lebih suka dimasukin namanya di list facebook sebagai "in relationship" atau di bio twitter pasangannya cuma supaya orang lain tahu.

Mereka ga sadar bahwa ada yang lebih penting dari sekedar status dijejaring sosial, mereka jauh lebih bahagia orang lain tahu kalo semua baik-baik aja, daripada hati mereka yang tahu keadaan yang sebenernya.

Cinta bagi gw ga butuh sebuah ikatan, tapi lebih kepada sebuah komitmen, komitmen untuk berjanji melakukan semua hal dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.

Bagaimana dengan menikah?
Hmmm gw ga punya pengalaman soal nikah. Tapi yang gw tau, rasa cinta cuma bertahan ga lebih dari 3 bulan, selebihnya adalah bersiap "ilfil" melihat kekurangan-kekurangan  pasangan kita. Nah, komitmen lah yang "menjaga" semua itu tetap dijalur yang disebut keluarga. Komitmen terhadap pasangan yang sudah "lo ambil" dari keluarga mereka yang harus lo jagain.


Tapi sayangnya kita hidup didunia yang penuh dengan "orang-orang standar" mereka masih berfikir biasa-biasa aja. Padahal gw percaya, dengan berfikir pakai cara luar biasa, kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa juga. :)

Hehehe...salah minum obat kayaknya nih gw :D








Review : Lifuma seri 1


3 hari penyelenggaraan Lifuma seri 1 selesai sudah, beberapa tim kebanyakan sudah memainkan 2-3 pertandingan. Tidak ada 1 tim pun yang meraih nilai dengan 3 kemenangan sempurna menandakan bahwa Lifuma tahun ini memang ketat diawal bahkan gw prediksi sampai akhir.

DIVISI UTAMA

Tim yang paling bersinar :
BSI menurut gw paling bersinar di 3 pertandingan awal mereka, sukses mengalahkan STEI dan hampir menang melawan STIE BP walau hasil seri juga tidak jelek, menutup pertandingan akhir dengan mengalahkan IPB membuat mereka berada di puncak klaseen sementara denga nilai 7. Hasil baik tersebut tidak terlepas dari penampilan gemilang kipernya yang bernama Adil. Adil setidaknya membuat frustasi pemain-pemain kenamaan macam Randhyas (STEI) dan Edi "Bule" Jun (STIE BP) yang biasanya mudah untuk membuat gol. Suasana tim pun kondusif dengan hadirnya kapten tim Anto yang pernah bermain di Electric PLN.

Tim kejutan :
Masih BSI gw bilang sih, soalnya lawan yang mereka hadapi di seri 1 bukan lawan sembarangan, STEI dan STIE BP bukan tim yang mudah dicuri poinnya, IPB juga tim yang solid di Lifuma kali ini.

Tim terpuruk : Tim promosi Univ. Pancasila terlihat kesulitan menemukan permainan terbaiknya, masih bergantungnya tim kepada Valdy juga sangat terasa. Jika seri 2 tidak ada perbaikan, rasanya sulit bertahan di Divisi Utama.

Hal menarik :
Univ. National melakukan perombakan yang cukup besar, gw cuma liat Joko dan beberapa pemain aja yang masih bertahan bermain di Lifuma kali ini. Pelatih Unas, Ramos cukup berani melakukan regenerasi, namun harus dibayar mahal dengan 2 kekalahan di laga awal, tapi kalo bisa konsisten memainkan  defend yang rapih dan mengincar counter attack seperti yang selama ini gw kenal permainan mereka, kemungkinan bisa bertahan di Lifuma sudah cukup baik sambil menunggu kematangan pemainnya tahun depan.

Beberapa pemain baru asal Bandung turut meramaikan Lifuma. Mereka membela UKI di Lifuma seperti tahun lalu. Hal ini sempat dicemooh oleh beberapa tim peserta lewat jejaring sosial twitter. Namun sepertinya kelengkapan administrasi yang rapih membuat mereka terdaftar sebagai pemain yang sah.

Kepindahan Ryan (dulu BSI) ke Tax Trisakti juga menjadi pembicaraan yang hangat, Ryan yang dulu dikenal sebagai nyawa permainan BSI sekarang membela Tax Trisakti di Lifuma 8. Mirip RVP dari Arsenal ke MU :).


Pemain Bersinar :
- Adil Husein (BSI) , gw nonton langsung bagaimana STEI kesulitan mencetak gol kegawang kiper BSI tersebut. Dan berikutnya STIE BP merasakan hal yang sama saat berhadapan dengan kiper ini.



DIVISI SATU

Nah ini yang seru, gw mencatat setidaknya ada 4 tim yang bisa jadi juara kali ini. PNJ memang superior diseri 1, tapi UI,UBK dan UIN juga bukan tim jelek, bahkan masih ada kuda hitam Moestopo, Interstudi serta Gunadarma. Yang pasti ga bakal mudah buat mereka yang juara divisi satu kali ini.

Tim paling bersinar :
Tim baru, PNJ yang dihuni sebagian besar pemain asal klub Lovely, namun banyak cibiran diluar mengenai keabsahan pemain tersebut. Berikutnya UI, sempurna di 2 laga awal termasuk mengalahkan salah satu saingan juara UIN merupakan kredit poin sendiri untuk Dio dkk.

Tim kejutan :
PNJ dan UBK muka baru yang sukses bersaing kali ini merupakan fenomena yang sering terjadi, seperti tahun lalu saat UTA'45 menjuarai divisi satu dengan materi pemain kenyang tarkam :).

Tim terpuruk : IBN dan STEKPI yang belum pernah menang sepertinya sulit bersaing di Lifuma kali ini, masuk 8 besar sudah merupakan prestasi buat mereka jika melihat permainan di seri 1 Lifuma kali ini.

Hal menarik : TIM BEASISWA vs  TIM NON BEASISWA, tim beasiswa diwakili oleh PNJ dan UBK sedangkan tim non beasiswa ada UI dan UIN, gw sih menjagokan mereka di 4 besar divisi satu kali ini.

Pemain bersinar :

Imam (PNJ), Marvin (UBK), Farhan "Obama" (UIN) dan Dio (UI) akan bersaing menjadi yang terbaik di divisi satu kali ini.

Itu Review dari gw :).








Minggu, 23 September 2012

LIFUMA VIII - Susahnya menebak juara



Salah satu kejuaraan futsal tertua di tanah air LIFUMA (Liga Futsal Mahasiswa) Jakarta kembali bergulir akhir Oktober ini. Kejuaraan yang diprakarsai sejak 8 tahun lalu oleh Difamata Sport EO ini memasuki babak baru dengan membuat gebrakan waktu pertandingan layaknya sebuah pertandingan profesional, 2 x 20 menit bersih.

Pengalaman gw di PON kemarin, kalau bermain 2 x 20 menit bersih itu sama dengan bermain 35-40 menit waktu kotor. Ini tentunya akan sangat berbeda dari tahun lalu yang bermain 2 x 20 semi bersih. Secara strategy sangat mungkin akan banyak perubahan.

PETA KEKUATAN

Divisi Utama kali ini berjumlah 11 peserta
  1. STIE BP (Juara bertahan)
  2. TAX Trisakti
  3. UKI Jakarta
  4. Bina Sarana Informatika
  5. ABFI Perbanas
  6. Universitas Nasional
  7. STMT Trisakti
  8. STEI Indonesia
  9. IPB Bogor
  10. Univ. 17 Agustus 1945 (Tim Promosi)
  11. Univ. Pancasila (Tim Promosi)
Jujur aja, kalau bicara siapa yang akan juara, gw menyebut setidaknya ada 6 tim yang layak difavoritkan, sedangkan 6 tim lainnya bukan tidak mungkin menjadi batu sandungan bagi para tim favorit.

  1. Tax Trisakti : Tim kejutan musim lalu yang langsung kepartai puncak walau akhirnya kalah dari STIE BP, ini favorit kuat juara buat gw. Secara materi pemain beberapa pemain nasional seperti Alfiansyah, Zulfikar dan Septian Cahya merupakan pondasi kuat bagi tim besutan Wahyu Tri tersebut. Kualitas Wahyu Tri sebagai assisten pelatih timnas U-21 juga sudah tidak perlu lagi diragukan. Ditambah "gelontoran" dana dari manajer "gila olahraga" Bapak Abu  yang memberikan jam terbang bagi punggawa Tax diberbagai event baik nasional maupun hingga ke negeri jiran Malaysia. Idealnya tahun ini adalah tahun kematangan para pemain yang sudah bersama setidaknya 3 tahun tersebut.
  2. UKI Jakarta : Juara 2 tahun berturut-turut merupakan prestasi yang sulit di kompetisi Lifuma, tapi UKI mampu melakukannya tahun 2010 dan 2011.Di tahun 2012 hanya kesialan saja yang membuat tim asuhan Bonsu Hasibuan tersebut gagal ke partai puncak. Tahun lalu di motori pemain pemain"asal bandung" UKI tetap solid bahkan menjuarai KIT Futsalismo Nasional 2011. Bandung Connection yang diusung oleh Bonsu Hasibuan yang memang besar dikota kembang tersebut nampaknya akan menjadi tumpuan kekuatan disamping pemain UKI asal Jakarta seperti Gerry "Kribo", Nur Ali dan beberapa bintang muda seperti Purna Acong.
  3. STEI Indonesia : Raksasa tertidur gw menjulukinya, lepas generasi Socrates Matulessy, STEI kesulitan juara lagi. 2007 adalah tahun terakhir STEI dapat menjuarai Lifuma. Bahkan tahun lalu mereka tersungkur ke posisi 9 klasemen, yang merupakan musim terburuk mereka. Gw memasukkan mereka di 5 besar calon kuat juara karena motivasi Reza, Rony dan Ismail yang merupakan punggawa timnas U-21 sedang berlipat ganda, bahkan Ismail merupakan peraih medali emas PON Riau bersama Sumbar. Segi pelatih sudah tidak diragukan lagi, Issraqul Issa yang merupakan pelatih timnas futsal Indonesia merupakan salah satu pelatih apapn atas nasional saat ini.
  4. ABFI Perbanas :Pasti bertanya-tanya kenapa Perbanas gw masukin kedalam list calon kuat juara Lifuma. Gw liat dari segi motivasi pemain mereka yang tahun lalu "telat panas" diakhir kompetisi. Kemampuan pemain mereka seperti Ari, Maul, dan kiper sarat pengalaman Riyan sebenrnya tidak kalah dengan tim favorit lain. Namun inkonsistensi anak asuh Robby Hartono (Pelatih timnas Sea Games) dan Wilander (Pelatih PON Jateng) merupakan PR besar bagi mereka. Perbanas sering menyulitkan tim favorit lain, namun anaehnya ga jarang tersungkur dari tim lain yang seharusnya bisa dimenangkan.
  5.  Bina Sarana Informatika : Kenapa gw  memasukkan BSI di 6 tim favorit?. Gw prediksi BSI akan menyulitkan tim-tim lain walau salahsatu pemain bintangnya di gaet oleh Tax Trisakti. Materi BSI yang bermain di Lifuma kali ini akan didominasi pemain-pemain muda Jaya Kencana (salah satu peserta IFL). Hal tersebut sangat membantu kekompakan tim yang diasuh oleh Kurnia tersebut.
  6. STIE BP : Defending Champions, tim yang satu ini cukup unik, 7 muka baru menghiasi tim gw (Doni Zola), hampir sama kayak 2008 saat tim ini juara, gw ngerasa musim ini akan sangat sulit bagi STIE BP untuk mempertahankan juaranya. Persiapan yang kurang dan minimnya waktu berkumpul para pemain membuat PR besar bagi gw sendiri. Tapi siapa yang jamin STIE BP bakal nyerah gitu aja mempertahankan gelar juaranya.


Itulah 6 tim favorit gw kali ini. Bagaimana dengan 5 tim lainnya?

UNAS, STMT, IPB, UNTAG 45 dan Pancasila merupakan kuda paling hitam yang pernah ada di Lifuma. Kalau tahun lalu Univ. Indonesia dan STIPAN sepertinya sulit bersaing, 5 tim tersebut mempunya potensi menyulitkan.
UNAS dengan solid pertahanannya, STMT dengan serangan baliknya, IPB tim yang tidak terdeteksi tim asal Jakarta, Untag dan Pancasila yang memang pantas bersaing di divisi utama. Partai seru dijamin akan hadir tiap gelaran Lifuma kali ini.

Siapa jagoan lo di Lifuma 8 kali ini?


Selasa, 18 September 2012

My Futsal buka kelas karyawan


Mulai Oktober 2012 ini My Futsal akan membuka kelas latihan futsal untuk para karyawan, rata-rata usia adalah 22-35 tahun. Hal tersebut dikarenakan banyaknya permintaan jadwal latihan bagi para karyawan yang gemar bermain futsal namun tidak memiliki waktu untuk berlatih pada sore hari.

Latihan yang sementara ini berlangsung seminggu sekali setiap hari Senin jam 7-9 malam tersebut, akan dipimpin langsung oleh gw. Sebetulnya banyak yang mau latihan di kelas regular, namun sayangnya mereka terbentur dengan jadwal kerja.

Nantinya para pemain tersebut diberikan knowledge tentang futsal sama dengan kelas regular,namun dengan intensitas berbeda (kalau yang regular seminggu 2-3 kali, kalau yang kelas karyawan 1 kali seminggu).

Pendaftaran bisa dilakukan dengan langsung datang ke My Futsal, Jalan Raya Kebayoran Lama, Komplek Hankam Cidodol Jakarta Selatan. Bisa konfirmasi dulu kalo lo mau daftar ke 021-7263030. Soal biaya terjangkau kok, pendaftaran cuma 100 ribu udah dapat seragam latihan + kaos kaki, kalo iuran bulanan 200 ribu perbulan.

Oiya cuma 25-30 orang aja yang bakal diterima, karena gw mau efektif latihannya, selain itu kalo lo posisinya penjaga gawang, akan dilatih oleh pelatih khusus kiper.

So..silahkan berlatih disini, kalopun ga jadi hebat,minimal lo berguna buat kantor lo kalo ada kejuaraan antar bagian :)

Minggu, 16 September 2012

RAHASIA SUMBAR , DAN PERTANYAAN BUAT DONZOL


Nah...
Prediksi dan harapan gw ga melenceng jauh kan, Sumbar yang akhirnya menggondol medali emas pertama cabang olahraga futsal pada PON Riau 2012 kali ini. Hal ini gw udah prediksi pada saat mereka lolos grup "neraka" sebagai juara grup.

Kelebihan Sumbar yang terletak pada fisik gak akan bisa dikejar tim lain yang kebanyakan "kehabisan bensin" saat sudah melakukan beberapa pertandingan. Skor 6-2 di final sangat gw sayangkan, karena harapan gw pertandingan akan tetap seru dengan skor-skor ketat.

Tapi emang rejekinya Sumbar di PON kali ini, apa rahasia mereka ?

FISIK , sudah rahasia umum kalau pemain Sumbar punya stamina yg oke berkat latihan fisik yang dipimpin langsung oleh mantan pelatih fisik SEMEN PADANG dan PSPS Pekanbru, Zulmaidi Ben.


Gw bisa uraikan kegiatan mereka sebelum mencapai medali emas kemarin.

Juni 2010 : Datang sebagai klub Rafhely Futsal ke ibukota mengikuti Turnamen Piala PSSI, saat itu prestasi mereka hanya menang melawan Mastrans Jakarta, selebihnya kalah oleh Harimau Rawa, Isen Mulang dan beberapa klub lain.

Desember 2010-Januari 2011 : Seleksi pemain PRA PON melalui turnamen RAFHELY FUTSAL CUP, setidaknya sebanyak 60an pemain terjaring untuk mengikuti seleksi.

Masih di Januari 2011: 2 minggu pertama seleksi dititik beratkan pada teknik dasar dan kemamuan fisik pemain.

Februari 2011: 21 pemain terpilih untuk melakukan TC di Padang dengan latihan 5 kali seminggu pagi dan sore, hanya kamis dan minggu mereka libur berlatih. Materi latihan di bulan Februari adalah FISIK dibarengi dengan TEKNIK DASAR.
Fisik pemain digembleng oleh pak Zulmaidi Ben, sedangkan teknik dan tactical dilatih oleh Pak Syafrianto Rusli dan sedikit dibantu gw.

Maret 2011 : Mereka banyak melakukan ujicoba di Padang dan kota-kota lain seperti Bukit Tinggi serta Payakumbuh. Akhir Maret 15 pemain bertolak menuju Cijerah, Bandung untuk melakukan pemusatan latihan disana.

April 2011 : Berujicoba dengan beberapa klub Jakarta dan Bandung untuk persiapan turnamen PIALA EMAS 2011. Di bulan ini juga mereka Juara Piala Emas Futsal Indonesia 2011, mengalahkan Gading Kusuma 8-1 di semifinal dan Car Terminal di final dengan skor 7-3. Bahkan ujicoba melawan timnas futsal Sea Games saat itu Sumbar unggul 3-2. Sungguh hasil yang sangat diluar dugaan. :)

Mei - Juni 2011 : Ketidakjelasan PSSI saat itu membuat tim terkatung-katung, rencananya kualifikasi PON Zona Sumatera dilangsungkan bulan Mei 2011 gagal terealisasi.

 Juni- Juli 2011 : Sumbar kembali TC Di Jakarta dan tinggal di Vidi Arena sebagai home base mereka. Ujicoba dengan tim tangguh seperti Elctric PLN dan Tim Pra PON Banten menjadi pelajaran berharga untuk mereka sebelum  berlaga dikualifikasi PON Zona Sumatera yang dilangsungkan di Palembang.

Agustus 2011 : Kualifikasi PON Zona Sumatera, menang atas Jambi, Bengkulu, Lampung dan Sumut serta imbang melawan tuan rumah Sumsel menjadikan Sumbar juara grup kualifikasi PON Zona Sumatera dengan selisih gol lebih baik dari runner up yang juga tuan rumah Sumsel. Tiga tim mewakili Zona Sumatera , SUmbar, Sumsel dan Sumut.

September - November 2011 : Tim dipulangkan ke klub masing-masing, termasuk gw kembali ke Jakarta.

Desember 2011 : Sumbar mengikuti Indonesian Futsal Open 2011 di Jakarta, namun sayangnya gagal lolos di grup, sebuah pelajaran berharga buat tim besutan Syafrianto Rusli saat itu.

Januari 2012 : Berlatih di Padang.
Februari 2012 : Menggondol juara My Futsal National Tournament dengan mengalahkan Jaya Kencana (salah satu peserta IFL) di final.

April 2012 : Mempertahankan juara PIALA EMAS FUTSAl INDONESIA 2012.

Mei 2012 : Kembali ke Padang.

Juni 2012 : Meraih hasil runner up PIALA GUBERNUR SUMSEL setelah kalah dari Pelindo II (juara bertahan IFL) di final.

Juli-Agustus 2012 : Melakukan TC di Jakarta
September 2012 : EMAS PON RAIH :).

APA POIN YANG BISA KITA PELAJARI ?

PROSES ADALAH SEGALANYA, SESUATU YANG INSTAN GAK AKAN BERTAHAN LAMA.
PENGORBANAN YANG DILAKUKAN OLEH PARA PEMAIN SUMBAR JUGA TERBILANG TIDAK SEDIKIT, DARI GAJI YAG HANYA 500 RIBU DIAWAL HINGGA SEKARANG ENTAH BERAPA YANG AKAN MEREKA DAPATKAN SEBAGAI BONUS MEDALI EMAS :).

Nah ada beberapa pertanyaan dari follower dan teman gw yang tahu kalau gw pernah ngelatih mereka rentang waktu Januari 2011-Agustus 2011.

1. Kenapa meninggalkan Sumbar saat itu ?

Manajer tim Pak Haji Yasman, yang udah gw anggap Bapak gw sendiri, karena selama gw di Padang menginap dirumah beliau bilang ke gw, bahwa dia akan mengembalikan tim kepada KONI Sumbar, dan Doni kembali ke Jakarta untuk sementara, nanti akan dihubungi lagi.

Jujur aja waktu 8 bulan yang gw habiskan bersama tim Sumbar membuat gw kehilangan banyak tim yang gw latih, salahsatunya adalah AMFC Angels, kebanyakan klub yang pernah gw latih sudah punya pelatih yang baru. Sehingga sulit rasanta untuk bisa dipegang gw lagi.

 Beruntung tawaran PORDA Indragiri Hilir pada September 2011 bisa gw ambil dan meraih hasil maksimal dengan menyabet medali emas Porda Riau saat itu.

Efek juara PORDA Riau membuat gw digadang-gadang menjadi Pelatih PON Riau saat itu, bahkan gw sempat disuruh membuat budget biaya tim selama persiapan menuju PON. Sayangnya perubahan pengurus PSSI Riau pada Februari 2012 mengakibatkan gw harus merelakan untuk tidak terpilih sebagai pelatih Riau.

Pak Yasman tetap berkomunikasi sama gw, tapi jawaban gw adalah, gw gabisa kalau harus ngelatih di Padang, dan gw memilih untuk berlabuh di My Futsal.

2. Nyesel gak ninggalin Sumbar yang akhirnya dapat medali emas?

Gak sedikitpun, tim futsal Sumbar tetep keluarga gw, Bang Ade Lesmana ke Sumbar berkat loby gw membujuk kiper hebat tersebut mau ke Padang walau tawaran dari propinsi lain menggiurkan.

Dan anehnya walau sudah setahun lebih gw tinggal, orang-orang didunia futsal masih menganggap bahwa andil gw dalam membentuk tim Sumbar tetap besar. Orang boleh berkata apapun, tapi gw ngerasa yang gw kasih ga banyak, knowledge futsal gw ga sehebat pelatih papan atas Indonesia seperti Justinus Lhaksana, Andri Irawan, Robby Hartono maupun Ricardo Ponalya.

H. YASMAN YANUSAR sebagai manajer tim yang mungkin sudah keluar uang kurang lebih 1 M.
SYAFRIANTO RUSLI sebagai pelatih kepala yang hebat dalam menganalisa kekurangan dan kelebihan tim.
ZULMAIDI BEN sebagai pelatih fisik yang memastikan pemain Sumbar tidak berhenti berlari bukan hanya 2 x 20 menit tapi juga sepanjang turnamen.
ADE LESMANA sebagai pemain senior dan panutan pemain bahkan pelatih Sumbar.
PEMAIN2 SUMBAR : mereka down to earth ga ada satupun yg sombong.

Tanpa mereka ilmu yang gw kasih ga akan ada apa2nya. Malah gw berterima kasih sama seluruh tim bisa ngangkat nama gw hehehhee.
3. Kenapa pilih NTT di PON untuk dilatih ?

Jujur aja kalo gw punya waktu persiapan seperti yang gw Sumbar lakukan, gw optimis NTT ada di 4 besar PON Riau 2012 :) , mereka luar biasa, dan akan lebih luar biasa jika disiapkan lebih baik lagi. Jadi tunggu aja kejutan dari klub-klub asal NTT :)


SOOOO,,,SEKALI LAGI SELAMAT BUAT SUMBAR :)
IKUT BAHAGIA BUAT KALIAN SEMUA :)

Jumat, 14 September 2012

Emas pertama milik siapa ?


Lupain kekisruhan diawal perhelatan PON Riau cabang olahraga futsal di Tembilahan, Riau. Emas PON pertama yang akan diperebutkan hari ini mempertemukan dua kubu berbeda "keyakinan".

Setelah drawing 25 Juni 2012 kemarin, gw sempet bilang sama manajer NTT, salah satu tim dari grup C : NTT,DKI,Sumbar dan Sulsel, akan berada di final nanti. Well ....gw salah ternyata ada 2 tim dari grup "neraka" yang ketemu difinal. Walaupun dalam babak grup penyisihan DKI dan Sumbar sudah memastikan lolos sebelum pertandingan terakhir di grup C.

Gw akan sedikit buat peta kekuatan dan kekurangan tim yang akan berlaga di final hari ini.


DKI

DKI merupakan favorit juara , dukungan fasilitas dan pemain berpengalaman adalah kunci dari tim besutan Robby Hartono dan Ricardo Ponalya tersebut.

Pemain seperti Socrates Matulessy dan Sayan Karmadi yang mengotaki permainan mereka dilapangan (kedua pemain tersebut lebih dari 5 tahun membela timnas futsal Indonesia disegala event Internasional). Masih ada Jailani Ladjanibi, Sumianto, Khairul Ohorella, serta Stefanus Home yang selalu mengobrak-abrik pertahanan lawan dengan kecepatan dan ketenangan mereka dalam menyelsesaikan peluang.

Ketenangan Caesar sebagai "tembok" juga menjadi salah satu senjata ampuh DKI dalam memaksimalkan bakat besar pemain yang juga jago freestyle tersebut. Barisan pemain muda seperti Rian, Ivan dan Imam juga tidak canggung bila dipasangkan dengan para senior mereka.

Kiper ??? duet Yos Adi dan Abu Bakar hanya bisa diimbangi dengan 2 kiper milik Sumbar, bahkan YAW dan Abu masih unggul pengalaman karena keduanya pernah membela panji merah putih.

Lalu apa kekurangan mereka?

Fisik...
Ini yang harus di optimalisasi oleh pemain Sumbar, sudah bukan rahasia umum kalau pemain DKI memiliki fisik yang kurang begitu mendukung untuk bermain 2 x 20 menit bersih secara konstan.

Sumbar bisa mengeksploitasi dengan mengambil inisiatif pressure seperti yang dilakukan NTT dipertandingan pertama. Memang saat itu NTT kalah 0-3 oleh DKI, namun kualitas finishing NTT dan Sumbar tentunya berbeda, ketika melawan DKI, NTT memiliki setidaknya 12 tendangan keras kearah gawang yang bisa dibendung oleh kiper-kiper kawakan DKI.

Akan sangat seru kalau Sumbar bermain menyerang dan melakukan pressure didaerah lapangan DKI.




SUMBAR

Tim futsal yang mengejutkan dalam 2 tahun terakhir ini sudah sah menjadi tim futsal papan atas Indonesia.
Bermaterikan pemain lokal Sumatera Barat mereka menggondol 2 kali Piala Emas Futsal Indonesia (2011,2012) dan My Futsal National Tournament (2012). Tim besutan Syafrianto Rusli dan Zulmaidi Ben ini sudah melakukan TC sejak Februari 2011.

Bermaterikan pemain lokal seperti Randy "AKANG" Satria, Rahmat "PENCET" Darmawan, Yudhi Fatra dan Ade Andika sebagai the winning team mereka. Tambahan masuknya kiper nasional sarat pengalaman Ade Lesmana membuat tim yang dimanajeri H.Yasman Yanusar tersebut menjadi salah satu momok mengerikan setiap kejuaraan yang mereka ikuti.

Tim "lapis kedua" yang selama ini menjadi titik lemah, mulai bisa diminimalisir dengan kehadiran Ismail dan semakin matangnya Puji "Bejo" Bandriana, Ori Effendi dan Roni.

Gaya permainan Sumbar yang memiliki kecepatan ditentukan dari akurasi lemparan kedua kipernya. Saat transisi defense ke oofense, mereka sangat cepat memanfaatkan lambatnya lawan yang kembali kedaerah pertahanan.

Type permainan tersebut sangat menguras tenaga, namun Sumbar punya sosok hebat dibalik kuatnya fisik mereka. Adalah Zulmaidi Ben , pelatih fisik Sumbar yang pernah melatih Semen Padang dan PSPS Pekanbaru bersama Syafrianto Rusli duet pelatih yang tak terpisahkan. :).

Kelemahannya?

Pemain lapis kedua yang masih memiliki celah, agak sedikit jomplang jika dibanding kekuatan DKI yang tetap oke siapapun pemain yang ada dilapangan. Sikap emosional beberapa pemain Sumbar juga bisa menjadi catatan buruk bila tidak dapat di minimalisir saat partai final hari ini.


Bagi saya DKI unggul 51% - 49 %, itu semata-mata karena pengalaman mereka jauh lebih banyak dan pertandingan sepenting ini, jelas sebuah pengalaman sangat dibutuhkan.

Namun hati kecil saya berucap, Sumbar akan menggondol medali emas pertama PON cabang futsal hari ini, karena tim yang pernah saya bela selama 8 bulan ini merupakan tim yang mengangkat nama saya di futsal tanah air.

GO FOR GOLD BOYS !!!!!


Rabu, 12 September 2012

KISRUH FUTSAL DI PON


KISRUH PON, DICABANG FUTSAL

Sedih…
Itu yang gw rasakan saat ini, bukan karena NTT (tim yang gw latih) sudah tidak bermain karena gagal kebabak selanjutnya. Tapi karena penyelenggaraan PON cabor futsal yang banyak masalah.

1.Kesiapan Venue
Hingga pertandingan digelar, praktis hanya lapangan dan tribun serta media center yang cukup lumayan. Bahkan sebetulnya tribun pun belum disentuh kuas cat sedikit pun, sehingga debu ada dimana-mana.

2. Konflik PSSI dengan PB PON
Masalah  di sepakbola soal keabsahan tim sepakbola Kalsel yang didiskualifikasi saat Pra PON karena menggunakan pemain professional berbuntut panjang, Kaltim yg sedianya menggantikan Kalsel menuntut bermain di PON sedang tim Kalsel sudah datang di Riau. PSSI dan PB PON berbeda pendapat dan PB PON mengusir Saleh Mukadar (PSSI) dari Riau. Buntut konflik merambah ke futsal, PSSI MENARIK SELURUH PERANGKAT PERTANDINGAN SEPAKBOL A DAN FUTSAL. Padahal saat itu futsal sudah menggelar 6 pertandingan.

3. Kualitas panitia dan wasit pengganti dari KPSI.
Karena mendadak pemanggilan wasit pengganti membutuhkan waktu 2 hari, yaitu Jum’at dan Sabtu, hal itu membuat pertandingan tertunda 2 hari. Kualitasnya pun pas-pasan, bahkan adabeberapa wasit menggunakan baju wasit ISL (INDONESIAN SUPER LEAGUE). Sungguh miris dan hal tersebut terlihat pada keputusan-keputusan yang diambil.

4. Didiskualifikasinya Sumsel.
Ini yang paling ramai, karena pertandingan terakhir di grup antara Sumsel dan Jateng menimbulkan banyak kontroversi, Tely (kipper timnas futsal) yang membela Sumsel seharusnya tidak bermain karena 2 kali terkena kartu kuning di pertandingan pertama dan kedua.Sesuai peraturan seharusnya tidak boleh bertanding.

Kebetulan gw nonton pertandingannya 5 menit mau abis babak pertama. Tely belum main saat itu, baru kipper keduanya aja. Namun tiba-tiba babak kedua Tely main (Tely bilang disuruh main sama manajer Sumsel, karena kartu kuningnya dipertandingan pertama ga dihitung) dalam kasus ini gw ga menyalahkan Tely, karena dia hanya pemain yang mendapat instruksi.

Tapi yang gw sesalkan kenapa setelah pertandingan baru terjadi protes, pertandingan sendiri berakhir 3-3 yang membuat Sumsel lolos sebagai runner up dibawah Gorontalo. Jateng protes, dan dikabulkan oleh panitia pertandingan futsal.

Sumsel marah, Tely ngamuk…
gw ngerti perasaan Sumsel dan Tely, tapi harus dijadiin pelajaran juga bahwa kita harus siapkan bukti-bukti yang kuat untuk meyatakan bahwa “kartu kuning pertandingan pertama yg dipimpin wasit PSSI” tidak berlaku.

Kalau hanya lisan gw rasa sulit dibuktikan kecuali ada rekaman suara.
Pelajaran juga buat kita semua dalam meghadapi situasi seperti tadi.

SAVE FUTSAL INDONESIA PLEASE J

SUMBAR VS NTT, Jadi lawan 2 x 20 menit


Sudah 3 hari berlalu dari pertandingan Sumbar vs NTT, pertandingan special buat gw…

Yup Special…
Sumbar adalah tim pertama gw ngelatih di luarkota , dimulai Januari 2011 dan berakhir Agustus 2011. Catatan prestasi lumayan pernah gw torehkan bareng Sumbar, kejutan di Piala Emas Futsal Indonesia I dengan menjadi juara walau bermaterikan putera daerah yang baru pertama kali bermain di Jakarta. Hingga lolos ke PON dengan meyakinkan di Zona Sumatera dengan 5 kemenangan dan 1 kali seri melawan tuan rumah Sumatera Selatan.

Tapi minggu kemarin gw harus berhadapan, Nusa Tenggara Timur tim yang baru ketemu gw 2 bula terakhir harus menghadapi Sumbar yang sudah mapan di 2 tahun kiprah mereka pada futsal tanah air.
Sebelum pertandingan beberapa orang dimanajemen tim NTT secaratidak langsung meminta gw untuk tidak memimpin tim sebagai pelatih kepala, namun mereka mengharapkan gw duduk dibench sebagai pelatih strategy. Jujur aja sebetulnya gw kecewa, namun ada 1 hal yang harus gw kedepankan, yaitu kebersamaan tim.

JALANNYA PERTANDINGAN

Starting line up dari pelatih local bikin gw mengernyitkan dahi, bahkan strategy defend yang diterapkan dilapangan betul-betul bikin gw jengah. Gak aneh 5 menti pertama 2 gol bersarang digawang NTT salah satunya melalui penalty.
Spontan gw langsung ambil alih, dan pelatih local itu nyadar diri untuk mundur ngasi jalan buat gw pegang tim. Diluar dugaan perubahan strategy gw menghasilkan di 5 menit berikutnya, 2 gol cepat membuat Sumbar yang tadinya diatas angin jadi tertekan.
Pemain gw yang terlanjur aggressive dalam melakukan pressure membuat resiko kena foul semakin besar. 2 kali Sumbar dapat second penalty, beruntung hanya 1 yang bersarang digawang. Skor babak pertama 3-2 untuk Sumbar.

KETAT MIRIP SEMPAK BARU DIBELI…hehehe

Babak kedua berjalan normal, tapi pressure yang NTT berikan tetap dengan kecepatan dan kekuatan yang luarbiasa. Sumbar menjauh mejadi 4-2, tapi gak lama NTT memperkecil menjadi 4-3 di 7 menit terakhir. GAME ON !!!

Beruntung Sumbar punya Ade Lesmana (eks kipper timnas futsal Indonesia), setidaknya ada 4 peluang emas 90 persen masuk, digagalkan oleh pemain yang gw minta bermain di Sumbar pada Kualifikasi PON Agustus 2011. Pengalaman ga bisa diboongin, sampai akhirnya dimenit terakhir Sumbar menambah gol menjadi 5-3 hingga peluit akhir dibunyikan.

Gw kalah…tapi bukan itu poin utamanya.
 
NTT yang hanya gw latih kurang dari 2 bulan, cukup merepotkan Sumbar yang 2 tahun terakhir berada dilevel atas futsal Indonesia. Gw kalah dipapan skor, tapi gw percaya penonton yang datang kelapangan juga lihat, betapa sengitnya pertandingan siang itu :)

Saat ini Sumbar sudah memastikan masuk kesemifinal PON Riau, gw yakin mereka akan hadir di final, semoga mereka meraih medali emas PON yang pertama  :)

Jumat, 07 September 2012

Futsal is My Destiny (7)

PON, TEMBILAHAN DAN NOSTALGIA TAHUN LALU...

Sudah 5 hari gw berada di kota kecil ujung Riau yang gw singgahi 1 tahun lalu. Kota yang masih sama namun dengan tanggung jawab yang lebih besar. Kali ini Tembilahan menjadi tuan rumah cabang olahraga Futsal untuk PON Riau 2012.

1 bulan sebelum penyelenggaran nadasumbang mengenai persiapan stadion futsal berhamburan di media. Atap yang belum terpasang, karpet lapangan yang belum ada menjadikan tatapan sebelah mata bagi pembangunan stadion tersebut terasa wajar.

Gw cinta kota ini, karena setahun lalu mengecap manisnya juara Porda Riau cabang futsal bersama tuan rumah Indragiri Hilir. Tapi kini gw datang sebagai tamu, seperti yang elo semua tahu, gw bawa tim futsal Nusa Tenggara Timur di PON yang pertama kali ini.

Tapi entah kenapa, gw ga ngerasa seperti tamu, disini di kota kecil dekat dengan Batam ini gw ternyata masih dikenal sebagai pelatih Indragiri Hilir yang sukses meraih emas untk mereka. Berbagai ucapan selamat datang kembali gw temukan disetiap pertemuan gw dengan warga Inhil. Sungguh bahagia mengetahui apa yang gw berikan tahun lalu masih membekas dihati mereka :).

Gw gak akan berbicara banyak mengenai stadion futsal untuk PON kali ini, gw hanya bilang, gw sedih melihat kesalahan PB PON membuat malu warga Indragiri Hilir yang menjadi tuan rumah dan menjadi tempat sejarah pertama kalinya futsal dipertandingkan di eventsebesar PON.

Bagaimana dengan hasil ??

NTT ??

Tergabung di grup C bersama DKI, SUMBAR dan SULSEL seakan menyudutkan tim yang gw asuh hanya sekedar kuda hitam.

Materi pemain : DKI yang diisi setidaknya 80 % eks pemain timnas dan Sumbar yang tetap diperkuat oleh Bang Ade Lesmana, Bejo (eks Elektrik PLN), dan menambah kekuatan dengan dtgnya Ismail punggawa timnas futsal saat ini, atau Sulsel yang diperkuat 3 orang pemain muda potensial asal Depok yang salah satunya pernah bermain untuk timnas Piala AFF kemarin. NTT?? hanya putra daerah yang 80 % baru pertama kali ke Jakarta selama bulan puasa kemarin.

Persiapan : DKI yang memantapkan diri dengan berujicoba di Vietnam, Sulsel yang memilih Thailand serta Malaysia sebagai tempat melakukan Training Center, serta Sumbar yang menjadi Runner Up  Piala Gubernur Sumsel membuat persiapan kami (NTT) sebulan di My Futsal seakan tak berarti apa-apa.

Gaji Pemain :  Saya pernah ngobrol dengan pemain-pemain yang bertanding, DKI yang berkisar 3-5 juta, Sumbar 1-3 juta, Sulsel 1-3 juta, tentunya ga sebanding dengan NTT yang mendapat 350 ribu saat di Kupang dan 750 ribu saat di Jakarta-Riau.

Well, bagai bumi dan langit bukan?
Tapi gw suka di tim NTT, mereka punya semangat untuk menghadapi 3 raksasa futsal Indonesia tersebut. Walau gw sadar terkadang semangat aja nggak cukup, gw merasa waktu 1 bulan persiapan khusus bagi gw sangatlah kurang, seperti yang pernah gw bilang, gw bukan tukang sulap.

Pertandingan pertama melawan DKI kami kalah 0-3, tapi mungkin seluruh penonton yang hadir di GOR Tembilahan sepakat bahwa kami hanya kalah dipapan skor, NTT yang tertinggal setidaknya 8 tahun pengembangan futsalnya mampu menutupi ketidakcakapan bermain dengan semangat lebih.

Selama saya pegang NTT, secara permainan saat lawan DKI merupakan salah satu yang terbaik. Mereka bisa melupakan nama-nama besar yang berada di tim futsal DKI. Tapi pengalaman kami hanya sebatas bermain melawan tim-tim kelas dua di Jakarta.

Hari ini harusnya lawan Sumbar, namun kondisi lapangan yang tidak bisa dipakai karena hujan membuat pertandingan diundur besok.

Iya lawan Sumbar, sebuah nostalgia yang luar biasa buat gw. Sumbar adalah tim yang mengangkat nama gw di futsal tahun lalu, sukses membantu Sumbar juara Piala Emas 2011 dan meloloskan Sumbar ke PON membuat banyak tawaran-tawaran dari luar kota.

Sekarang kami harus berhadapan sebagai lawan, hanya 2 x 20 menit, selebihnya gw tetap keluarga mereka :)

Dan gw janji akan menghadirkan spesial blog untuk pertandingan gw melawan Sumbar besok :)

I hope,luck will be with me tomorrow :)