Pages

Jumat, 10 Agustus 2012

TRUST

nah...kita sampai dimana  gw bisa sampai jadi kayak gini.

TRUST : Kepercayaan...

Semua memang diawali dengan kepercayaan seseorang kepada kita untuk melakukan apa yang mereka harapkan.

Jadi begini, sebelum gw ngelatih futsal sampe keluar kota seperti sekarang ini dulunya gw hanya seorang pelatih SMA. Berawal dari SMAN 35 Jakarta dimana gw juga menghabiskan masa SMA gw, disanalah gw dikasih kepercayaan untuk ngelatih futsal yang pada saat itu belum lama masuk Indonesia.

Tapi anehnya bukan dari pihak sekolah yang meminta gw untuk ngelatih, melainkan dari pihak pemain yang kebetulan beberapa orang tahu kalo gw juga suka ngelatih sepakbola dan merupakan kakak kelas mereka.

Debut gw ngelatih hasilnya cukup lumayan, masuk semifinal kejuaraan antar SMA di Universitas Negeri Jakarta tahun 2003, gw cuma kalah koin...iya !! kalah koin, bener-bener pemenangnya diundi pake koin setelah waktu normal dan adu pinalty.
Nah pada perebutan tempat ketiga inilah gw nemuin  salah satu"passion of coaching" yaitu : "MENGANGKAT MORAL SELURUH PEMAIN, SETELAH TERPUKUL DENGAN KEKALAHAN YANG MENYESAKKAN".

Saat itu piala yang disediakan oleh panitia hanya sampai tempat ketiga. Kalau sampai kita kalah di perebutan tempat ketiga maka kita akan pulang hanya dengan menambah "PENGALAMAN" bermain. Padahal Pengalaman menjadi juara (walau hanya tempat ketiga) juga cukup membanggakan.

Dengan sedikit motivasi tapi diucapkan oleh gw dengan sungguh-sungguh, pemain beranjak kembali kelapangan dengan jarak waktu hanya 30 menit setelah kalah koin.

Kami menang (gw lupa skor dan lawannya) , tapi yang penting kami pulang bawa piala bukan cuma bawa pengalaman bertanding.

Karena debut yang cukup lumayan (daripada Andre Villas Boaz), gw mulai mencoba menekuni futsal dengan lebih serius dari sebelumnya. Hasilnya dalam 5 tahun di SMAN 35 Jakarta setidaknya ada 37 piala yang pernah gw raih sebagai pelatih.

Prestasi lumayan tersebut mengakibatkan beberapa tawaran ngelatih datang, bahkan gw sempet juga ngelatih SMAN 10 Jakarta serta Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Untuk kategori klub tercatat gw pernah membawa Rijak masuk final kejuaraan tingkat DKI dengan materi pemain "antah berantah" dan hanya kalah di final lawan Gading Kusuma FC yang saat itu dihuni oleh setidaknya 3 pemain timnas futsal Indonesia.

2008 jadi assisten pelatih sekaligus pemain STIE BP, quater final hingga final gw yang bawa tim karena pelatih utama sibuk dengan kerjaan kantorannya. di Final gw bisa bawa STIE BP juara Lifuma  (Liga Futsal Mahasiswa) pertama kalinya ( mungkin saat itu gw adalah pelatih termuda yg pernah juara Lifuma).

Kepercayaan terus datang, ada beberapa kantor dari oil company hingga perusahaan asuransi semua gw jalanin. Gw ga liat berapa besar duit yang gw terima, tapi seberapa besar gw dikasih kepercayaan untuk membawa tim tersebut kearah yang lebih baik.

Lagi-lagi kepercayaan datang dari M-41, klub yang baru terbentuk itu menunjuk gw untuk jadi pelatih dan gw bawa hampir semua pemain Rijak yang merupakan didikan gw sebelumnya. Juara Piala Kemerdekaan TV ONE CUP 2009 merupakan hasil yang membuat gw semakin yakin dan percaya dengan apa yang gw pilih.

M-41 mengikuti Liga Indonesia Futsal Mandiri, cukup bergengsi walau banyak kekurangan karena tidak dilegitimasi oleh PSSI saat itu. Runner up IFM prestasi terbaik M-41 saat itu, dihantam 7-1 oleh Electric PLN yang dilatih oleh idola dan panutan gw Andri Irawan ( yang sekarang jadi pelatih timnas futsal Indonesia).
Bagi gw RUNNER UP STILL SOMETHING, materi pemain gw saat itu tidak lebih baik dari tim lain seperti Tifosi Jogja yang diperkuat Deny Handoyo (punggawa timnas), atau Rizka Cibabat yang diperkuat oleh Sayan Karmadi pemain langganan timnas saat itu. Bahkan mungkin M-41 adalah tim dengan gaji yang sangat minim bagi para pemain-pemainnya.

Jujur aja, tanpa kepercayaan antar pelatih dan pemain, ga akan bisa sebuah tim (walau berlimpah materi) meraih prestasi maksimal, gw bersyukur saat itu seluruh pemain percaya sama gw.

GIVE FIRST, TAKE IT LATER...

Nah ini titik loncatan gw sebagai pelatih...
Juni 2010 datang rombongan tim futsal asal Padang bernama RAFHELY, rencananya mereka mengikuti kejuaraan futsal PIALA PSSI di Jakarta. Kebetulan gw dikenalin sama manajernya yang bernama Pak Haji Yasman, pada intinya sang manajer meminta gw untuk ngasih masukan aja, karena pelatihnya sudah ada.

Yang gw kasih bukan cuma masukan, tapi beberapa modul kepelatihan futsal yang pernah gw ikuti, disamping itu gw juga hadir saat mereka melakukan ujicoba. Well, karena keseriusan gw dalam membantu mereka, gw akhirnya diminta untuk ikut mendampingi tim sebagai "penasihat teknis" saat PIALA PSSI.

Hasilnya ????? 3 KALI KALAH dan HANYA 1 KALI MENANG.

WELL..Gw bukan tukang sulap, tapi pertemuan singkat itu ternyata cukup berkesan bagi manajer dan pelatih.

Itulah yang membuat gw di panggil kembali pada Desember 2010 ke Padang, untuk apa?? gw juga ga tau saat itu. Menginjakkan kaki pertama kali di kota Urang Awak yang saat itu baru beberapa bulan dihantam gempa, gw datang langsung kekantor PSSI Sumbar dan diminta untuk menjadi assisten pelatih futsal tim SUMBAR untuk menuju PRA PON 2011.

Iyaaa benerrrrr....itulah mereka sekarang, tim futsal PON SUMBAR yang namanya mulai disegani, gw bahagia pernah jadi bagian mereka yang sekarang udah dianggap  tim mapan oleh dunia futsal Indonesia.

Selesai tugas gw di Padang apakah gw berhenti??
KAGAAAAK !!!
 Gw masih haus tantangan, beberapa kota gw singgahi, darimana gw dapat itu?? KEPERCAYAAN tentunya..

Tanpa itu semua, gw ga bakal bisa jadi kayak sekarang.:)

Jadiiii...jangan sia-sia in kepercayaan yang orang berikan ke elo, kasih kebaikan  lebih maka elo akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Good Luck :)

0 comments:

Posting Komentar