Pages

Minggu, 30 September 2012

Review : Lifuma seri 1


3 hari penyelenggaraan Lifuma seri 1 selesai sudah, beberapa tim kebanyakan sudah memainkan 2-3 pertandingan. Tidak ada 1 tim pun yang meraih nilai dengan 3 kemenangan sempurna menandakan bahwa Lifuma tahun ini memang ketat diawal bahkan gw prediksi sampai akhir.

DIVISI UTAMA

Tim yang paling bersinar :
BSI menurut gw paling bersinar di 3 pertandingan awal mereka, sukses mengalahkan STEI dan hampir menang melawan STIE BP walau hasil seri juga tidak jelek, menutup pertandingan akhir dengan mengalahkan IPB membuat mereka berada di puncak klaseen sementara denga nilai 7. Hasil baik tersebut tidak terlepas dari penampilan gemilang kipernya yang bernama Adil. Adil setidaknya membuat frustasi pemain-pemain kenamaan macam Randhyas (STEI) dan Edi "Bule" Jun (STIE BP) yang biasanya mudah untuk membuat gol. Suasana tim pun kondusif dengan hadirnya kapten tim Anto yang pernah bermain di Electric PLN.

Tim kejutan :
Masih BSI gw bilang sih, soalnya lawan yang mereka hadapi di seri 1 bukan lawan sembarangan, STEI dan STIE BP bukan tim yang mudah dicuri poinnya, IPB juga tim yang solid di Lifuma kali ini.

Tim terpuruk : Tim promosi Univ. Pancasila terlihat kesulitan menemukan permainan terbaiknya, masih bergantungnya tim kepada Valdy juga sangat terasa. Jika seri 2 tidak ada perbaikan, rasanya sulit bertahan di Divisi Utama.

Hal menarik :
Univ. National melakukan perombakan yang cukup besar, gw cuma liat Joko dan beberapa pemain aja yang masih bertahan bermain di Lifuma kali ini. Pelatih Unas, Ramos cukup berani melakukan regenerasi, namun harus dibayar mahal dengan 2 kekalahan di laga awal, tapi kalo bisa konsisten memainkan  defend yang rapih dan mengincar counter attack seperti yang selama ini gw kenal permainan mereka, kemungkinan bisa bertahan di Lifuma sudah cukup baik sambil menunggu kematangan pemainnya tahun depan.

Beberapa pemain baru asal Bandung turut meramaikan Lifuma. Mereka membela UKI di Lifuma seperti tahun lalu. Hal ini sempat dicemooh oleh beberapa tim peserta lewat jejaring sosial twitter. Namun sepertinya kelengkapan administrasi yang rapih membuat mereka terdaftar sebagai pemain yang sah.

Kepindahan Ryan (dulu BSI) ke Tax Trisakti juga menjadi pembicaraan yang hangat, Ryan yang dulu dikenal sebagai nyawa permainan BSI sekarang membela Tax Trisakti di Lifuma 8. Mirip RVP dari Arsenal ke MU :).


Pemain Bersinar :
- Adil Husein (BSI) , gw nonton langsung bagaimana STEI kesulitan mencetak gol kegawang kiper BSI tersebut. Dan berikutnya STIE BP merasakan hal yang sama saat berhadapan dengan kiper ini.



DIVISI SATU

Nah ini yang seru, gw mencatat setidaknya ada 4 tim yang bisa jadi juara kali ini. PNJ memang superior diseri 1, tapi UI,UBK dan UIN juga bukan tim jelek, bahkan masih ada kuda hitam Moestopo, Interstudi serta Gunadarma. Yang pasti ga bakal mudah buat mereka yang juara divisi satu kali ini.

Tim paling bersinar :
Tim baru, PNJ yang dihuni sebagian besar pemain asal klub Lovely, namun banyak cibiran diluar mengenai keabsahan pemain tersebut. Berikutnya UI, sempurna di 2 laga awal termasuk mengalahkan salah satu saingan juara UIN merupakan kredit poin sendiri untuk Dio dkk.

Tim kejutan :
PNJ dan UBK muka baru yang sukses bersaing kali ini merupakan fenomena yang sering terjadi, seperti tahun lalu saat UTA'45 menjuarai divisi satu dengan materi pemain kenyang tarkam :).

Tim terpuruk : IBN dan STEKPI yang belum pernah menang sepertinya sulit bersaing di Lifuma kali ini, masuk 8 besar sudah merupakan prestasi buat mereka jika melihat permainan di seri 1 Lifuma kali ini.

Hal menarik : TIM BEASISWA vs  TIM NON BEASISWA, tim beasiswa diwakili oleh PNJ dan UBK sedangkan tim non beasiswa ada UI dan UIN, gw sih menjagokan mereka di 4 besar divisi satu kali ini.

Pemain bersinar :

Imam (PNJ), Marvin (UBK), Farhan "Obama" (UIN) dan Dio (UI) akan bersaing menjadi yang terbaik di divisi satu kali ini.

Itu Review dari gw :).








0 comments:

Posting Komentar