Pages

Minggu, 30 September 2012

salah minum obat

Tulisan kali ini diilhami oleh orang-orang sekitar gw, ngebahas soal yang paling universal didunia yaitu cinta.

gini ceritanya, gw dibesarkan oleh sebuah keluarga yang pragmatis, orang tua gw selalu berfikiran standar mengenai jalan hidup anaknya. Bagi mereka, anak-anaknya adalah alat untuk menunjukkan kalau mereka mampu menciptakan "manusia standar" yang setelah lahir bisa bicara, berjalan, berlari, sekolah, lulus, bekerja, menikah, punya anak dan melestarikan apa yang mereka anggap baik dan gw anggap standar tersebut.

Mereka lupa dengan yang namanya kegagalan, jatuh, ditolak dan kesedihan. 
Gw pernah bilang di blog gw yang terdahulu kalo gw selalu salut sama yang namanya "anak produk broken home", mereka yang bisa survive tanpa keluarga utuh, mereka yang bisa tetep bahagia tanpa orang-orang yang seharusnya membahagiakan mereka.

Cinta, mereka ga dapatkan cinta secara utuh dari keluarga. Mereka bisa dapatkan dari orang lain yang mau memberikannya dengan tulus. Karena terkadang mereka yang terikat dengan kita, hanya memberikan cinta atas dasar keterikatan tersebut.
Cinta juga yang jadi alasan gw nulis blog ini, kisah cinta gw emang ajaib, sedikit nakal dan seru layaknya FTV yang sering diulang-ulang di televisi.

Kali ini gw emang unik, setelah ngeliat banyak org disekitar gw yg gagal karena cinta. Bikin gw ga terlalu percaya lagi sama yang namanya ikatan. Bagi gw lebih penting membangun sebuah komitmen daripada sebuah ikatan yang akhirnya malah putus ditengah jalan. Kecewa, merasa tersakiti, itu makanan orang-orang yang mengaggungkan sebuah ikatan.

Tapi sayangnya kita hidup dijaman "harus serba keliatan", orang udah ga bisa penrcaya lagi sama yg namanya ketulusan. Orang lebih suka dimasukin namanya di list facebook sebagai "in relationship" atau di bio twitter pasangannya cuma supaya orang lain tahu.

Mereka ga sadar bahwa ada yang lebih penting dari sekedar status dijejaring sosial, mereka jauh lebih bahagia orang lain tahu kalo semua baik-baik aja, daripada hati mereka yang tahu keadaan yang sebenernya.

Cinta bagi gw ga butuh sebuah ikatan, tapi lebih kepada sebuah komitmen, komitmen untuk berjanji melakukan semua hal dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.

Bagaimana dengan menikah?
Hmmm gw ga punya pengalaman soal nikah. Tapi yang gw tau, rasa cinta cuma bertahan ga lebih dari 3 bulan, selebihnya adalah bersiap "ilfil" melihat kekurangan-kekurangan  pasangan kita. Nah, komitmen lah yang "menjaga" semua itu tetap dijalur yang disebut keluarga. Komitmen terhadap pasangan yang sudah "lo ambil" dari keluarga mereka yang harus lo jagain.


Tapi sayangnya kita hidup didunia yang penuh dengan "orang-orang standar" mereka masih berfikir biasa-biasa aja. Padahal gw percaya, dengan berfikir pakai cara luar biasa, kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa juga. :)

Hehehe...salah minum obat kayaknya nih gw :D








0 comments:

Posting Komentar