Pages

Kamis, 12 April 2012

Futsal is my destiny (3)

Coaching is my passion
Gw dibayar utk melakukan apa yang gw suka dan itu sangant menyenangkan.
Rijak, M-41, AMFC Angels dan STIE BP adalah klub yang gw pegang saat itu.

Kepercayaan dari tim daerah

Perkembangan futsal tuh ga cuma di Jakarta aja, dikota-kota besar lainnya futsal lebih antusias lagi, tidak terkecuali di Padang, Sumatera Barat.

Juni 2010, sebuah klub bernama Rafhely berkelana ke Jakarta mengikuti turnamen Piala PSSI di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Di manajeri oleh Bapak H.Yasman Yanusar, seorang pengusaha juga pemilik lapangan futsal Rafhely Padang. Jodoh mempertemukan gw dengan pak Yas, sapaan akrab beliau. Gw lebih suka panggil dia Pak Haji.
Diminta bantuan untuk memberikan saran saat mereka berujicoba dan berlanjut memberikan modul kepelatihan yang pernah saya punya, saya didaulat utk menjadi staff pelatih saat mereka berlaga di turnamen Piala PSSI. 4 kali bermain hanya 1 kali menang dan 3 kali kalah adalah torehan yang digapai tim saat itu.
Tidak jelek menurut saya mengingat saat itu mereka masih bermain layaknya sepakbola konvensional.

Pertemuan yang singkat tersebut ternyata membekas dihati manajer dan pelatih kepala yang mantan pelatih Semen Padang dan PSPS, Syafrianto Rusli.


Desember 2010 gw diminta untuk datang ke Padang, entah kenapa saat itu gw berfikir utk datang kekota yang belum pernah gw singgahi tersebut. Ternyata gw diminta untuk menjadi assisten pelatih tim futsal Sumatera Barat yang dipersiapkan untuk kualifikasi PON 2012.

Dalam hati bimbang dan ragu, disatu sisi gw ingin sekali mengambil tawaran ini, namun disisi lain gw berat meninggalkan pemain dan tim yang sudah gw bentuk di Jakarta.

Tapi hidup adalah pilihan..
Dan gw berfikir bahwa menuju kelas nasional nantinya gw harap bisa berprestasi disana.


Januari 2011 gw memulai hidup diperantauan...
Terlibat didalam sebuah tim menuju sebuah turnamen nasional akhirnya dapat gw rasakan, dan kepercayaan yang gw dapat bukan karena "titipan" tapi dari kemauan gw utk membantu atau memberi apa yang gw punya (walau hanya sedikit).

3 bulan training center di Padang, bulan April kita mulai menginjak Bandung. TC dipindahkan karena tim kesulitan menemukan lawan tanding sepadan. Kualifikasi PON yang dijadwalkan April 2011 pun berantakan karena PSSI era Nurdin Halid runtuh.

Beruntung ada turnamen Piala Emas Futsal Indonesia medio April 2011 di GOR Ciracas Jakarta Timur. Target awal hanya lolos dari grup berhasil dilalui dengan baik, bahkan tanpa disangka tim yang bermaterikan pemain lokal Sumatera Barat tersebut keluar sebagai juara. Lucky Me :)
Bahkan sebelum pulang ke Padang tim ini sempat berujicoba melawan Timnas Futsal yang dipersiapkan menujuu SEA Games, ajaib kami menang dgn skor 3-2.

Kualifikasi PON yang diundur bulan Agustus mulai menjadi kendala

Faktor puas dan tinggi hati mulai menghantui tim Pra PON Sumbar setelah juara Piala Emas Futsal Indonesia. Balik ke Padang suasana tim belum kondusif, karena tidak ada kepastian dari KONI maupun PSSI Sumbar.
Juni 2011 saya kembali ke Padang, keadaan tim sudah tidak seperti sebelumnya, kondisi fisik pemain mulai turun karena saat menjuarai Piala Emas Futsal Indonesia merupakan peak performance mereka.
Beruntung Pak Haji Yasman yang ditunjuk sebagai manajer membawa pemain ke Jakarta kembali. TC dilakukan di Vidi Sport Arena, Hanggar Pancoran Jakarta Selatan sehingga fokus pemain dapat diatur kembali.

KUALIFIKASI PON di PALEMBANG



Hasil Kualifikasi PON adalah hidup mati buat tim ini, walau juara Piala Emas saya yakin masyarakat Sumbar tidak akan memaafkan bila kami tidak lolos ke PON.
Agak kesulitan melawan Jambi dipertandingan pembuka akhirnya kami bisa menang melawan tim yang diperkuat 4 pemain Jakarta tersebut, menang dengan Bengkulu lalu disusul kemenangan atas Lampung memastikan kami lolos ke PON Riau 2012. Walau sudah lolos hasil menang melawan Sumut dan imbang melawan Sumsel membuat Sumbar memuncaki klasemen Kualifikasi PON Zona Sumatera. Alhamdulillah :)

"Kepercayaan didapat karena kita bersungguh-sungguh, orang lain yang akan menilai apakah kita bersungguh-sungguh atau tidak. "


 

 


0 comments:

Posting Komentar